alat-pelindung-diri-apd-tim-medis-rsud-lakipadada-tana-toraja
Berbagi Informasi :

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, mengatakan bahwa para tenaga kesehatan di wilayahnya belum menerima insentif sejak akhir tahun lalu. Pencairan insentif bagi para tenaga kesehatan (nakes) yang terhambat itu juga dilaporkan oleh sejumlah wilayah di Indonesia. “Sama (dengan beberapa wilayah di Indonesia), Depok juga telat,” kata Novarita ketika dihubungi, Jumat (19/2/2021). Ia menyampaikan, proses pencairan insentif mulai terhambat pada akhir tahun lalu. Sejak awal tahun ini, insentif malah sama sekali belum turun.

“Waktu Desember itu kan anggaran 2020, itu ada yang belum sepenuhnya (cair),” kata Novarita. “Dari Januari 2021, belum (cair sama sekali),” lanjutnya. Ia mengaku tak tahu persis detail masalah yang menghambat pencairan insentif itu di tingkat pusat. Novarita sudah mengusulkan agar insentif tenaga kesehatan dapat segera turun. “Lagi diusulkan kekurangannya yang kemarin,” katanya singkat. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya mengakui bahwa ada kerumitan sistem pembayaran insentif tenaga kesehatan. “Di daerah ada anggaran gantung. Itu dicatat di Kemenkeu. Kami sudah beberapa kali ke Kemendagri, kami kesulitan untuk mendorong kepala daerah menyelesaikan (pembayaran),” kata Budi saat rapat bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, 9 Februari ini.

Insentif tersebut diklaim sudah dibayarkan sampai November 2020. Namun, pembayaran untuk Desember belum juga dilakukan. “Untuk Desember, diajukan ke Januari, kami masih menunggu anggaran 2021. Insya Allah, saya sudah sampaikan ke Menkeu, agar bisa dibayarkan untuk Desember,” kata Budi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *