Mengenal Vaksin Sinopharm yang Akan Digunakan dalam Vaksin Gotong Royong

0
download-6-2
Berbagi Informasi :

Vaksin Corona Sinopharm akan digunakan Indonesia. Saat ini, vaksin tersebut dinilai efektif 86% dalam mencegah Covid-19 dan telah diizinkan untuk digunakan secara luas di Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Agar proses vaksinasi Covid-19 bisa berlangsung lebih cepat dan merata, pemerintah membuat skema vaksin gotong royong dimana perusahaan atau pemilik usaha dapat membeli vaksin dan memberikannya pada para pegawai secara gratis. Vaksin yang akan digunakan dalam skema ini adalah Vaksin Sinopharm.

Fakta seputar vaksin Sinopharm

Untuk mengenal lebih jauh jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia ini, berikut ini fakta-fakta seputar vaksin sinopharm yang perlu diketahui.

1. Sudah mendapatkan EUA dari BPOM 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA)untuk vaksin Sinopharm. EUA diberikan setelah berbagai penelitian dilakukan guna melihat keamanan penggunaan vaksin Sinopharm dalam jumlah besar di beberapa negara. Berdasarkan uji klinis fase 3 yang dilakukan pada 42.000 orang di Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain, vaksin Sinopharm disebutkan memiliki efikasi sebesar 78,02%. Selain itu presentase orang yang memiliki antibodi untuk melawan Covid-19 adalah sebesar 99,52% pada orang dewasa dan 100% pada lansia.BPOM juga menyebutkan bahwa secara umum, keamanan vaksin dapat ditoleransi dengan baik dan frekuensi kejadian masing-masing efek samping tersebut sangatlah jarang yaitu sebesar 0,01%. Pada subjek penelitian yang berusia di atas 60 tahun, tidak ada laporan efek samping lokal grade 3.

2. Pemerintah telah menetapkan harga beli

Pada mekanisme vaksin gotong royong, masyarakat atau lebih tepatnya pekerja, tetap akan mendapatkan vaksin secara gratis. Bedanya, vaksin kali ini akan dibeli oleh perusahaan (badan usaha) atau badan hukum dan diberikan kepada pegawainya.Pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021, telah menetapkan bahwa tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong adalah sebagai berikut:

  • Harga pembelian vaksin sebesar Rp321.660 per dosis
  • Tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910

Harga di atas belum termasuk pajak, sehingga, dalam satu kali pelaksanaan vaksinasi, biaya yang perlu dikeluarkan oleh badan usaha adalah sekitar Rp500.000 per orang per dosis.Vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Sinopharm, layaknya kebanyakan jenis vaksin lainnya, juga diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak pemberian selama 3-4 minggu (21-28 hari) antara dosis pertama dan dosis kedua.

3. Vaksin Sinopharm berasal dari RRT

Sinopharm adalah perusahaan milik pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan saat ini tengah mengembangkan dua jenis vaksin corona.Satu vaksin dikembangkan oleh Beijing Institute of Biological Products, dan vaksin lainnya dikembangkan oleh Wuhan Institute of Biological Products.Vaksin ini sudah melaluli uji klinis tahap tahap 1 dan 2, tanpa menunjukkan efek samping yang berarti pada para subjeknya. Sedikit efek samping ringan muncul pada beberapa peserta uji coba, namun hal tersebut adalah hal yang normal dan dapat hilang dengan sendirinya.Selain itu, vaksin Sinopharm juga terbukti berhasil memicu terbentuknya antibodi untuk melindungi tubuh dari virus SARS CoV-2. Untuk uji coba tahap 3, Sinopharm melakukan uji klinisnya di beberapa negara seperti Maroko, Peru, dan Uni Emirat Arab (UAE).Kini, Sinopharm telah mendapatkan persetujuan penggunaan secara penuh di negara asalnya, serta di UAE dan Bahrain. Beberapa negara lain, termasuk Indonesia, telah memberikan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin ini.

4. Dibuat dengan bahan baku virus inaktif

Virus corona buatan Sinopharm dibuat menggunakan bahan baku atau metode virus infaktif. Artinya, di dalam vaksin tersebut terdapat virus penyebab Covid-19 yang sudah dilemahkan atau dibuat tidak aktif, sehingga tidak akan memicu infeksi, tapi tetap bisa memicu respons dari sistem kekebalan tubuh.Saat vaksin tersebut masuk ke tubuh, maka sistem imun akan mengenali virus-virus tersebut sebagai penyebab penyakit, sehingga akan membentuk suatu kekebalan terhadap Covid-19.Proses pembuatan vaksin menggunakan metode ini juga sebelumnya dipakai untuk vaksin-vaksin yang sekarang sudah kita kenal, seperti vaksin hepatitis A, vaksin flu, vaksin rabies,dan vaksin polio suntik.

5. Siap diproduksi ratusan juta dosis

Hingga saat ini, belum ada angka pasti soal kapasitas produksi vaksin Sinopharm. Namun beberapa laporan menyebutkan bahwa Sinopharm bisa memproduksi ratusan juta hingga miliaran dosis dalam satu tahun. Indonesia sendiri sudah menerima satu juta dosis vaksin Sinopharm sejak April 2021 lalu.Setelah diterima, vaksin tersebut perlu melalui serangkaian pemeriksaan atau evaluasi keamanan dari BPOM sebelum digunakan secara luas. Kini, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin ini, sehingga artinya vaksin Sinopharm secara umum memiliki profil keamanan dan efikasi yang baik.

6. Syarat distribusi dan penyimpanannya lebih sederhana

Vaksin yang dibuat dengan metode inaktif, seperti Sinovac dan Sinopharm, lebih stabil dalam hal penyimpanan dibandingkan dengan vaksin yang dibuat dengan metode mRNA seperti Pfizer dan Moderna.Vaksin Pfizer memiliki tingkat efektivitas hingga 95% dalam mencegah virus corona, begitu juga dengan Moderna yang efektif 94,5%. Namun, keduanya harus disimpan dalam kulkas khusus pada suhu yang sangat dingin, yaitu Pfizer pada temperatur -70°C dan Moderna di -20°C. Kondisi ini memunculkan tantangan tersendiri dalam proses distribusi.Sementara itu, vaksin Sinopharm bisa stabil disimpan di kulkas biasa pada suhu 2°-8°C.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *