Studi Buktikan “Vaksin Covid-19 Tidak Pengaruhi Kualitas Sperma”

0
ead7f0bb-c2aa-47f5-be9b-af1c8b1f0bba_169
Berbagi Informasi :

Jika Anda ragu mengikuti vaksinasi karena kabar vaksin Covid-19 yang mengganggu kesuburan pria, kini Anda tak perlu khawatir. Studi terbaru menemukan vaksin Covid-19 tak merusak kualitas sperma.

Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal JAMA itu meneliti jumlah dan kualitas sperma pria setelah mendapatkan vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna. Hasilnya, tak ada kerusakan yang ditemukan.

Penelitian ini meneliti sampel sperma 45 pria berusia 25-31 tahun yang dinyatakan sehat. Sampel diambil sebelum suntikan dosis pertama vaksin dan 70 hari setelah suntikan dosis kedua. Peneliti kemudian memeriksa jumlah sperma, konsentrasi, dan motilitas.

“Kami tidak menemukan perubahan sperma pada pria muda sehat yang telah menerima dua dosis vaksin mRNA,” ujar penulis studi, ahli reproduksi University of Miami Health System, Ranjith Ramasamy, mengutip CNN.

Meski tak melakukan uji coba pada penerima vaksin lainnya, seperti Johnson & Johnson dan Astrazeneca, namun Ramasamy yakin bahwa hasil yang sama akan ditemukan.

“Kami pikir mekanisme kerja vaksin ini semuanya cukup mirip, meski materi genetiknya berbeda. Jadi, berdasarkan alasan biologi, kami tak berpikir akan ada efek yang berbeda dengan vaksin lainnya,” ujar Ramasamy.

Kendati demikian, Ramasamy mengatakan, bahwa tetap dibutuhkan studi yang lebih besar dengan menyertakan pria dari berbagai usia untuk memastikan hasil penelitian.

Mengomentari studi, ahli andrologi University of Sheffield, Inggris, Alan Pacey mengatakan bahwa hasil studi tersebut dapat menjadi data yang meyakinkan terkait hubungan sperma dan vaksin Covid-19.

“Ini [hasil studi] menunjukkan bahwa kualitas sperma tidak berubah setelah mendapatkan dua suntikan dosis vaksin Covid-19,” ujar Pacey.

Virus Corona Berdampak pada Sperma

Sementara vaksin tak memberikan dampak yang signifikan, virus corona justru ditemukan berbahaya bagi reproduksi pria.

Penelitian kecil yang diterbitkan pada Januari lalu menemukan adanya peningkatan peradangan pada sel sperma pria yang dinyatakan positif Covid-19. Perubahan dapat dilihat dari konsentrasi, mobilitas, dan bentuk sperma. Hal ini disebabkan oleh reseptor ACE2 yang juga ditemukan pada testis.

Studi juga menemukan bahwa tingkat keparahan penyakit membuat dampak yang dialami sperma juga saling berbeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *