Berikut Makanan yang Dapat Meningkatkan Imun Tubuh untuk Lawan Corona

0
image_750x_609f64a78f0ee
Berbagi Informasi :

Berbagai tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker telah dilakukan untuk menurunkan risiko terpapar virus Corona COVID-19. Namun sistem daya tahan tubuh yang kuat juga perlu disiapkan untuk menghadapi pandemi ini.

Angka kasus positif virus corona secara global semakin naik dari hari ke hari. Jumlah kasus virus corona di Indonesia saat ini tercatat pada urutan ke-19 dari seluruh dunia.

Dikutip dari Health Line, berikut makanan yang baik dikonsumsi untuk menurunkan risiko infeksi virus Corona.

1. Jahe

Jahe adalah bahan yang sering digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jahe dapat membantu mengurangi peradangan, yang dapat membantu mengurangi sakit tenggorokan dan penyakit radang. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, jahe juga dapat mengurangi rasa sakit kronis dan penurun kolesterol.

2. Bayam

Bayam kaya akan vitamin C, antioksidan dan beta karoten, yang dapat meningkatkan kemampuan melawan infeksi dari sistem kekebalan tubuh. Mirip dengan brokoli, bayam paling sehat jika dimasak sesederhana mungkin untuk mempertahankan nutrisinya.

3.Yoghurt

Yogurt dapat menjadi sumber vitamin D yang baik. Vitamin D membantu mengatur sistem kekebalan dan meningkatkan pertahanan alami tubuh kita terhadap penyakit.

4. Teh Hijau

Teh hijau dan hitam dikemas dengan flavonoid yang merupakan jenis antioksidan. Teh hijau juga sangat unggul pada tingkat epigallocatechin gallate (EGCG), yang merupakan antioksidan kuat lainnya. Menurut penelitian, EGCG telah terbukti meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

5. Kunyit

Kunyit telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai anti inflamasi dalam mengobati osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Konsentrasi kurkumin yang tinggi memberi warna khas pada kunyit yang mampu membantu mengurangi kerusakan otot akibat olahraga.

6. Pepaya

Pepaya adalah buah yang memiliki kandungan vitamin C. Pepaya juga memiliki enzim pencernaan yang disebut papain yang memiliki efek anti inflamasi. Pepaya memiliki jumlah kalium, magnesium, dan folat yang bermanfaat bagi kesehatan.

7. Kiwi

Mirip dengan pepaya, kiwi juga memiliki banyak nutrisi penting seperti folat, potasium, vitamin K dan vitamin C. Vitamin C meningkatkan sel darah putih untuk melawan infeksi, sementara nutrisi kiwi lainnya membuat seluruh tubuh Anda berfungsi dengan baik.

Pada pasien COVID-19 terjadi peningkatan kebutuhan energi dan protein. Peningkatan kebutuhan energi terjadi karena demam dan peningkatan kerja otot pernafasan. Kebutuhan energi pasien COVID-19 sebesar 30-35 kkal/kgBB/hari, sedangkan untuk pasien kritis sebesar 25-30 kkal/kgBB/hari. Sedangkan peningkatan kebutuhan protein karena pada pasien COVID-19 terjadi perubahan metabolisme protein yaitu terjadi pemecahan protein, peningkatan sintesis protein fase akut, dan penurunan sintesis protein otot. Kebutuhan protein tinggi sebesar 1,2-2 g/kgBB/hari. Dianjurkan pemberian protein dengan nilai biologis tinggi atau lebih mengutamakan protein hewani, seperti daging unggas, ikan, telur, daging merah, dan susu. Namun pemberian protein tinggi ini tidak berlaku untuk pasien dengan komorbid gagal ginjal.

Adanya infeksi saluran pernapasan pada COVID-19, direkomendasikan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C sebanyak 2-3 kali @100 gram/hari seperti buah jambu biji, stroberi, jeruk, melon, pisang, anggur, pepaya, lemon dan sayuran berdaun hijau. Vitamin C berfungsi sebagai anti oksidan yang meningkatkan sistem imun dan mengurangi durasi serta keparahan flu. Sejalan dengan hal itu suplementasi vitamin C juga dapat mengurangi kejadian pneumonia dan infeksi virus pernapasan.

Direkomendasikan pula untuk mengkonsumsi makanan yang kaya zinc seperti daging merah, unggas, seafood, telur, dan susu. Pemberian zinc terbukti dapat menganggu replikasi virus corona secara efisien.

Pada pasien COVID-19 dengan keluhan gangguan pencernaan, nyeri perut, diare perlu pemberian probiotik. Hal ini karena pada pasien COVID-19 terjadi kerusakan keseimbangan mikroekologi usus, terlihat dari penurunan jumlah bakteri “baik” yaitu lactobacillus dan bifidobacterium. Pemberian probiotik diharapkan dapat meningkatkan bakteri usus yang dominan, menghambat pertumbuhan bakteri patogen, menurunkan produksi toksin dan menurunkan infeksi. Selain itu, pada pasien covid disarankan untuk mengkonsumsi madu 10 gram/12 jam/hari dan curcuma 20 gram/12 jam/hari. Madu terbukti berfungsi sebagai prebiotik, membantu memperbaiki mukosa usus yang rusak, merangsang pertumbuhan jaringan baru dan sebagai anti inflamasi. Curcuma disini dapat meningkatkan nafsu makan dan anti inflamasi.

Selain dari sisi pemilihan bahan makanan, perlu juga diperhatikan sisi kebersihan peralatan dan pengolahan agar terhindar dari kontaminasi. Direkomendasikan cuci tangan sebelum dan setelah memasak, mencuci buah dan sayur sebelum dimakan, mencuci peralatan sebelum dan sesudah digunakan, memasak hingga matang, jangan terlalu lama memasak sayuran karena dapat menyebabkan hilangnya nutrisi penting seperti vitamin dan mineral serta menggunakan telenan dan peralatan yang berbeda untuk makanan matang dan mentah.

Kesimpulan dari rekomendasi diet untuk pasien covid untuk meningkatkan daya tahan tubuh yaitu mengkonsumsi makanan yang sehat, beragam, tinggi protein, dan kaya vitamin dan mineral yang berasal dari buah dan sayur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *