Ini Penjelasan Dinkes DKI Jakarta, Soal Testing di Tengah Jumlah Kasus Covid-19 Menurun

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan testing PCR di Jakarta di tengah jumlah kasus aktif harian Covid-19 dan kasus aktif di Jakarta terus menurun. Menurut Widyastuti, testing PCR sebenarnya tergantung jumlah kasus Covid-19.
“Testing dan tracing itu kan tergantung dari kasus Covid-19,” ujar Widyastuti di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/7/2021).
Jika semakin tinggi kasus Covid-19, kata Widyastuti, maka testing PCR-nya juga semakin tinggi. Pasalnya, testing yang dilakukan selama ini berdasarkan hasil kontak tracing dan pengembangan kasus positif Covid-19.
“Testing PCR selama ini terutama dari pengembangan kasus positif. Yang kedua ada beberapa karena follow up kasus dan yang ketiga mungkin karena memang ada seseorang yang diminta dalam perjalanan (testing) untuk kepentingan perjalanan,” jelas Widyastuti.
Dia juga mengatakan bahwa di DKI Jakarta terdapat 118 laboratorium yang mendiagnosis hasil tes PCR. Beberapa laboratorium sebelumnya terlambat menginput data hasil tes PCR karena jumlah kasus Covid-19 sangat tinggi.
“Jadi testing yang kita lakukan umumnya adalah sebagai bagian dari kontak erat. Semua datanya ada situs corona.jakarta.go.id,” ungkap dia.
Testing di Jakarta, lanjut dia, termasuk tinggi dan telah melampaui standar yang ditetapkan pemerintah pusat dan bahkan 18 kali lipat dari standar WHO.
Pihaknya akan terus meningkatkan kapasitas testing untuk segera mengetahui siapa saja yang terpapar sehingga bisa segera ditangani dan dicegah untuk menularkan ke orang lain.
Dalam seminggu terakhir, testing PCR di Jakarta mengalami penurunan, yakni 185.277 orang dalam rentang waktu 19-25 Juli dengan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 45.961 kasus. Hal ini berarti positivity rate-nya berada di angka 24,81 persen.
Jumlah tes PCR ini berkurang dibandingkan tes PCR pada pekan 12-18 Juli, yakni sebanyak 238.235 orang dengan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 74.251 kasus atau positivity rate berada di angka 31,17 persen.
Sementara tes PCR pada 5-11 Juli dilakukan terhadap 198.531 orang dengan jumlah kasus positif sebanyak 85.563 kasus atau angka positivity rate di angka 43,10 persen.