Jubir Satgas Covid-19 : Banyak Hoax tentang “Vaksin” Beredar Selama Pandemi

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan selama pandemi, ada 50.000 lebih hoax seputar vaksin Covid-19 yang beredar di masyarakat luas. Ini menjadi tantangan yang dihadapi untuk menuju herd immunity.
“Kekuatan vaksin ini sendiri ada di tangan masyarakat. Jadi intinya semua kembali ke masyarakat. Jika ada berita, sebaiknya dicek terlebih dahulu sumbernya, diverifikasi, atau lebih jelas bisa dicek di web Kemkes dan web resmi pemerintah,” katanya dalam diskusi Dialog Produktif bertajuk “Update Percepatan Vaksinasi”.
Menyikapi tantangan vaksinasi di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4, Reisa mengatakan berita hoax masih jadi alasan yang membuat masyarakat enggan divaksinasi. Demikian juga berbagai mitos seputar vaksinasi.
“Kekuatan utama untuk menghadapi pandemi ada di masyarakat, antara lain dengan menangkal berita bohong terkait vaksinasi dan tak ragu untuk segera mendapatkan suntikan vaksin,” ujarnya.
Reisa pun berbagi tips menangkal hoax terkait vaksinasi. Antara lain, telusuri dahulu sebelum menyebarkan berita. Hoax dicirikan dengan kalimat bombastis tanpa mencantumkan sumber valid.
Cek kebenaran beritanya di website covid19.go.id atau kemkes.go.id
“Ikuti berita dari sumber resmi atau update dari pemerintah yang sudah diverifikasi berulang. Jangan menarik diri dari vaksinasi. Vaksin Covid-19 yang sudah disetujui BPOM pasti aman, bermutu, dan berkhasiat,” sarannya.
“MUI bahkan mengatakan vaksin Covid-19 yang tersedia halal. Jadi ajaklah teman dan keluarga yang belum vaksin untuk bisa secepatnya divaksin agar segera terbentuk kekebalan kelompok, agar kita bisa kendalikan virus dan juga lindungi orang-orang yang belum divaksinasi,” urai dr. Reisa.