Penanganan Pasien Kanker Payudara Harus Multidisiplin dan Komperhensif

Pakar menyebut penyakit kanker payudara harus ditangani secara serius oleh dokter dari berbagai bidang spesialisisasi alias multidisiplin. Kenapa?
Dr. Kardinah SpRad(K) dari Indonesian Women Imaging Society (IWIS) mengatakan dalam ajang The Southeast Asia Breast Cancer Symposium ke-5, adanya kolaborasi dengan American Society Clinical Oncology (ASCO) untuk membuat standar tatalaksana pasien kanker payudara yang lebih multidisiplin di Indonesia.
Menurut dr. Kardinah, bentuk konkret kolaborasi ini berupa pertukaran narasumber atau training yang sesuai dengan program ASCO. Selain itu pengembangan artificial intelegent (AI) dalam breast imaging, diagnotsik, maupun skrining.
“Dengan mengikutsertakan profesi, bisa menjadi perluasan wawasan sehingga dokter spesialis tidak terfokus pada satu bidangnya saja. Penanganan pasien kanker payudara stadium lanjut harus multidisiplin dengan mengedepankan komunikasi yang efektif antara pasien dan dokter. Saat ini paradigma pengobatan berubah, di mana pasien berhak mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya,” ujar dr. Kardinah, dalam siaran pers.
Ketua YKPI Linda Agum Gumelar menekankan perlunya rangkaian program yang berkesinambungan, dimulai dari kebijakan, pelaksanaan di tingkat Fasilitas Kesehatan Primer hingga Tersier dan tenaga profesi kedokteran agar upaya penurunan kanker payudara stadium lanjut dapat terlaksana dan memberikan hasil yang nyata.
“Kerjasama internasional, regional, dan tingkat nasional merupakan penguatan bersama untuk memerangi kanker payudara,” kata Linda.
Sementara itu, Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) sangat mengapresiasi suksesnya acara SEABCS ke-5. Forum ini mampu mengumpulkan para ahli kanker payudara dari seluruh dunia dengan pengalaman panjang di bidangnya dari berbagai negara.