Pemerintah Inggris Investigasi Sub-Varian Covid-19 “Delta AY.4.2”

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah menetapkan sub-varian Delta, AY.4.2, sebagai ‘Varian Dalam Investigasi’. Ini karena beberapa bukti menunjukkan bahwa varian Corona ini bisa lebih menular daripada varian Delta.
“Penunjukkan dibuat atas dasar bahwa sub-garis keturunan ini telah menjadi semakin umum di Inggris dalam beberapa bulan terakhir. Dan ada beberapa bukti awal bahwa itu mungkin memiliki tingkat pertumbuhan yang meningkat di Inggris dibandingkan dengan Delta,” jelas UKHSA yang dikutip dari Reuters, Sabtu (23/10/2021).
Namun, UKHSA mengungkapkan bukti sementara yang ada saat ini masih menunjukkan varian AY.4.2 tersebut tidak menyebabkan penyakit menjadi lebih parah.
“Sementara bukti masih muncul, sejauh ini tampaknya varian ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin yang saat ini digunakan menjadi kurang efektif,” lanjutnya.
Baca juga: Dibayangi ‘Delta Plus’ AY.4.2, Inggris Rekor Kematian COVID-19 Sejak Maret
Varian AY.4.2 pertama kali ditemukan di Inggris. Ilmuwan di Inggris mengatakan varian tersebut merupakan salah satu dari 45 sub-spesies varian Delta.
Direktur Institut Genetika di University College London Francois Balloux menyebut varian ini bisa menyebar 10 hingga 15 persen lebih cepat dari varian sebelumnya.
“Ya, beberapa kasus dari varian AY.4.2 COVID-19 sudah tercatat di Rusia. Ini salah satu dari banyak subtipe varian Delta,” katanya.
Varian AY.4.2 pertama kali ditemukan di Inggris. Ilmuwan di Inggris mengatakan varian itu adalah salah satu dari 45 subspesies varian Delta. Direktur Institut Genetika di University College London Francois Balloux menyebut varian AY.4.2 menyebar 10 sampai 15 persen lebih cepat dari varian sebelumnya.
Diketahui, varian AY.4.2 ini menjadi salah satu ‘biang kerok’ dari melonjaknya kasus COVID-19 di Inggris. Tak hanya itu, varian tersebut juga sudah menyebar ke beberapa negara seperti Israel dan Rusia.