Ibu Rumah Tangga, juga Memiliki Risiko Penyakit Jantung : Ini Penjelasannya !

0
ibu-marah-ke-anak
Berbagi Informasi :

Dokter mengatakan risiko penyakit jantung juga mengintai para ibu rumah tangga. Banyak di antara mereka memiliki faktor risiko gagal jantung.

Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA, FAPSIC, FSCAI, FAsCC dari RS Siloam mengatakan 17-18 persen ibu rumah tangga mengalami obesitas. Kondisi ini erat kaitannya dengan gagal jantung dengan berbagai cara.

“Jadi waspadalah bagi para ibu rumah tangga, itu obesitasnya kejadiannya sangat tinggi,” jelasnya.

Bagaimana bisa, padahal setiap hari banyak melakukan aktivitas fisik seperti mencuci dan menyapu lantai?

Menurut dr Antonia, beragam aktivitas fisik tersebut tidak serta merta bisa dikategorikan sebagai olahraga. Beragam kegiatan itu, dikatakan tidak memiliki nilai aerobik.

“Sapu-sapu, ngepel sekarang jarang (sudah ada robot vacuum). Ibu itu tidak memiliki waktu olahraga yang bernilai aerobik,” jelas dr Antonia.

Untuk mendapatkan aktivitas fisik bernilai aerobik, ibu rumah tangga bisa jalan kaki 30-45 menit nonstop tanpa diganggu keluarga. Bisa juga dengan melakukan aktivitas olahraga lain yang memungkinkan untuk me time.

Antonia pun menjelaskan mengapa obesitas bisa membuat seseorang rentan mengalami gagal jantung. Pertama, obesitas bisa menimbulkan gangguan metabolisme gula.

“Bisa membuat kolesterol, bisa membuat darah tinggi, membuat gangguan dari ginjal, pankreas, asam urat, dan sebagainya,” katanya.

“Dan juga bisa membuat ngorok, mendengkur. Itu juga bahaya dari obesitas yang membuat darah tinggi, kencing manis, dan kerusakan ginjal. Yang pada akhirnya berakibat pada gagal jantung.”

Bagaimana mengurangi risikonya? Aktif bergerak dalam arti olahraga yang bernilai aerobik seperti yang dijelaskan tadi, Bunda.

Lalu, isi menu makan dengan sayuran, dan ikan. Serta jangan lupakan makanan berserat tinggi, jangan semua buah dijus, kita perlu banyak serat.

“Singkirkan makanan kemasan, lalu konsumsi makanan rendah gula, dan membentuk pikiran positif dan sehat,” ujarnya.

Membaca fakta tadi, mungkin Bunda bertanya-tanya, kapan sebaiknya deteksi dini penyakit jantung?

Antonia peringatkan, jika ada riwayat keluarga yang meninggal mendadak karena jantung, segera deteksi dini penyakit jantung. Lalu, jika merasa jantung berdebar-debar, Bunda juga sebaiknya segera periksakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *