Vaksin COVID-19 untuk Anak 6-11 Tahun Disebut Pakai Sinovac, Ini Penjelasannya

Program vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan segera dimulai pada 24 Desember 2021 mendatang. Kabar ini diumumkan berdasarkan Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021.
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebut jenis vaksin Corona yang digunakan adalah Sinovac dan sudah dipersiapkan untuk program vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
“(Pakai) Sinovac sesuai izin EUA,” kata dr Nadia saat dihubungi, pada Jumat (10/12/2021).
Terkait teknis pelaksanaannya, dr Nadia mengatakan masih dalam proses finalisasi. Namun, ia memastikan pihak sekolah akan terlibat dalam program vaksinasi ini.
Sebelumnya, vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA pada vaksin Sinovac dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada November 2021. Dari hasil uji klinis, efikasinya mencapai 96 persen.
“Jadi hasil uji klinis anak ini tentunya lebih kepada aspek keamanan dan aspek dari imunogenitasnya. Imunogenitasnya menunjukkan persentase yang cukup tinggi, 96 persen. Kalau efikasi, mengikuti yang ada yang selama ini kita dapatkan,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers, Senin (1/11/2021).
Apa saja efek samping yang muncul?
Berdasarkan uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan BPOM, ada beberapa efek samping yang muncul pada anak usia 6-11 tahun. Efek samping ini juga tidak jauh berbeda dengan yang dialami anak usia 12-17 tahun.
Berikut efek samping vaksin Sinovac pada anak:
- Efek Samping Lokal
- Sakit pada area penyuntikan
- Kemerahan
- Pembengkakan
- Efek Samping Sistemik
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Demam
- Panas
- Mual