ilustrasi-kesehatan-pria-1_169
Berbagi Informasi :

Penis bengkok atau melengkung saat ereksi merupakan hal normal. Namun, jika disertai dengan rasa sakit dan lengkungannya tidak normal, mungkin Anda mengalami masalah.

Penyebab penis bengkok bisa terjadi karena adanya plak jinak atau hal lain.

Penis akan ereksi saat Anda terangsang secara seksual karena darah mengalir ke ruang seperti spons di dalam Mr P. Namun, ketika penis melengkung, hal ini terjadi karena ruang-ruang tersebut tidak teraliri darah secara merata.

Ada beberapa penyebab penis bengkok yang perlu diketahui. Dilansir dari Mayo Clinic, sedikitnya terdapat 4 penyebab penis bengkok.

1. Peyronie

Penyakit Peyronie dapat menyebabkan penis bengkok dan menimbulkan rasa sakit yang parah pada beberapa pria.

Hal itu terjadi karena munculnya jaringan parut yang menumpuk di batang penis sehingga membuatnya tidak lurus saat ereksi.

Penyakit ini akan membuat Anda tidak bisa berhubungan seks bahkan menyebabkan disfungsi ereksi. Bagi umumnya pria, peyronie akan menyebabkan stres dan kecemasan.

Penyakit ini pun jarang hilang dengan sendirinya. Pada umumnya, bentuk penis pria akan tetap melengkung bahkan memburuk.

Penanganan dini dapat mencegah kondisi penis memburuk. Anda pun dapat terhindar dari nyeri berkepanjangan dan ukuran penis yang memendek.

Gejala peyronie sendiri bisa muncul secara tiba-tiba ataupun bertahap. Sejumlah tanda yang umum di antaranya:

  • Nyeri penis saat ereksi atau pada kondisi normal.
  • Kalus, yaitu plak yang menumpuk di pembuluh darah. Anda dapat merasakannya di bawah kulit penis berupa benjolan datar atau jaringan garis yang mengeras.
  • Penis melengkung ke atas, ke bawah, atau menekuk ke satu sisi. Hal ini tergantung pada posisi plak.
  • Disfungsi ereksi, tapi umumnya pria melaporkan disfungsi ereksi sebelum awal gejala penyakit peyronie.
  • Penis memendek, hal ini terjadi karena plak bertumbuh.
  • Penis menyempit saat ereksi. Hal ini menyebabkan bentuk penis seperti jam pasar dengan adanya bagian batang yang menyempit.

2. Cedera penis

Penyebab penis bengkok lainnya adalah cedera. Cedera pada penis bisa terjadi karena insiden saat olahraga atau aktivitas seksual.

Penis pun bisa patah. Namun, penis yang patah berbeda dengan patah tulang karena Mr P tidak memiliki tulang. Membengkokkan penis secara tiba-tiba atau dengan paksa akan memicu cedera.

Namun umumnya, cedera paling sering terjadi ketika penis keluar dari vagina dan secara tidak sengaja terdorong ke panggul.

Patah penis juga bisa terjadi karena masturbasi agresif, sebuah praktik budaya ketika bagian atas penis yang ereksi ditekuk secara paksa untuk mengendurkan ereksi.

Cedera jadi salah satu penyebab penis bengkok. Patah penis sering menyebabkan penis menonjol dan tampak ungu seperti terong. Adapun tanda patah penis meliputi nyeri penis, suara letupan atau retak, kehilangan ereksi secara cepat, batang penis bengkak, warna penis berubah karena pendarahan.

Jika Anda mengalami hal demikian, segera lakukan penanganan medis. Biasanya Anda dianjurkan untuk menjalani operasi.

Jika tidak diobati, cedera penis dapat menyebabkan penis bengkok bahkan impoten permanen.

3. Gangguan autoimun

Penyakit autoimun menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sel dan organ tubuh.

Sejumlah penyakit autoimun yang menyebabkan penis bengkok di antaranya lupus, sindrom Sjögren, dan sindrom Behcet.

4. Kelainan kolagen

Kelainan ini terjadi karena keturunan. Dilansir dari Jhons Hopkins Medicine, jaringan parut pada penis bengkok terdapat di tunika albuginea.

Tunika albuginea yang normal terdiri atas serat elastin dan kolagen yang seimbang. Namun, jaringan parut pada penis bengkok terjadi karena kolagen yang dominan lalu mengeras sehingga menghambat aliran darah di penis yang membuatnya melengkung.

Demikian penyebab penis bengkok yang harus diwaspadai dan segera diobati karena dapat menyebabkan impotensi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *