Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi, untuk Menurunkan Risiko Penularan Hepatitis

0
k
Berbagi Informasi :

Penyakit Hepatitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya peradangan pada organ hati. Pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Oleh karena itu penyakit hepatitis ini dapat menular kepada orang lain dengan berbagai macam cara penularan. Seperti melalui fecal-oral (system pencernaan lewat makanan atau air yang terkontaminasi) bisa terinfeksi  hepatitis A dan E. sementara transfusi darah terinfeksi, transmisi seksual dan paparan langsung dengan penderita, bisa memicu penyebaran dari penyakit hepatitis B, C, dan D.

Seperti pada penyakit menular umumnya, hepatitis dapat berkembang menjadi wabah di beberapa tempat belahan dunia. Pada 21 April 2022 WHO menyampaikan setidaknya ada 169 kasus hepatitis akut dari 11 negara di wilayah eropa yang belum diketahui penyebabnya.

Pada 18 Mei 2022, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui juru bicara dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menyampaikan bahwa dugaan kasus hepatitis menjadi 14 kasus, terdiri dari 1 kasus probable dan 13 kasus pending classification. Sedangkan pada 23 mei 2022 situasi terbaru mengenai hepatitis di indonesia yang dirilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk dugaan kasus hepatitis akut menjadi 35 kasus. 19 kasus diantaranya discarded, dan ada 16 kasus probable dan pending classification.

Lingkungan sangat mempengaruhi keseluruhan dari situasi penularan penyakit hepatitis. Seperti lingkungan dengan sanitasi yang kurang baik, daerah dengan prevalensi hepatitis yang tinggi, daerah rumah sakit seperti pada unit bedah, unit hemodialisa, unit bedah, unit perawatan penyakit dalam, unit laboratorium dan Bank darah.

Upaya pencegahan sedini mungkin dapat memutus penyebaran hepatitis dan menghindari wabah penyakit baru.

Berikut beberapa cara tindakan pencegahan penularan penyakit hepatitis :

  1. Vaksin Hepatitis

Pemberian vaksin hepatitis, terutama untuk penyakit hepatitis B dalah salah satu Tindakan pencegahan spesifik. Pemberian vaksin menjadi salah satu tindakan paling efektif dalam menekan jumlah kasus hepatitis, Ketika vaksin hepatitis diberikan kepada orang yang beresiko terinfeksi, akan merangsang pembentukan antibodi didalam tubuh. Namun pemberian vaksin dalam panduan imunisasi yang berlaku di Indonesia adalah pada saat bayi lahir, pada bulan ke-2, bulan ke-3 dan bulan ke-4.

  1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan upaya yang sangat efektif dalam mencegah berbagai penularan penyakit termasuk mencegah penularan penyakit hepatitis. dimulai dari higiene tingkat individu, tingkat rumah tangga hingga masyarakat luas.

Berikut indikator perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkatan rumah tangga

  • Pemberian Asi Eksklusif
  • Persalinan yang ditolong oleh tenaga Kesehatan
  • Melakukan penimbangan bayi dan balita secara berkala
  • Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
  • Menggunakan air bersih
  • Menggunakan jamban sehat
  • Memberantas jentik nyamuk
  • Konsumsi buah dan sayur
  • Melakukan aktifitas fisik
  • Tidak merokok
  1. Kebersihan Makanan dan alat makan

Makanan dan minuman rentan terkontaminasi berbagai virus, salah satunya virus hepatitis A dan E, virus tersebut berdampak juga terhadap saluran pencernaan yang bisa menyebabkan berbagai penyakit pencernaan

Pastikan kita mengkonsumsi makanan yang bersih, matang dan melalui pengolahan yang baik, beberapa makanan mentah seperti kerang laut sangat beresiko menjadi inang berkembangnya virus hepatitis.

Selain kebersihan makanan, kebersihan alat makan juga harus diperhatikan, dan pastikan kita tidak berbagi alat makan dengan orang lain untuk mencegah penularan virus hepatitis.

  1. Perbaikan gizi

Perbaikan gizi dimana mengkonsumi makanan yang bergizi dapat meningkatkan imunitas dan mencegah penularan dari penyakit hepatitis, mengkonsumsi buah dan sayur, lemak baik, dan makanan tinggi protein sangat baik dalam mencegah penyebaran virus hepatitis. di satu sisi, makanan tinggi lemak jenuh, makanan yang digoreng dan mengkonsumsi alkohol tidak disarankan karena dapat menurunkan fungsi organ hati dalam proses detoksifikasi.

  1. Perbaikan sisem transfusi darah

Cara penularan ini bisa terjadi jika tidak memperhatikan prosedur dalan proses transfusi darah, donor darah, transplatasi organ dan penggunaan jarum suntik dengan sembarang atau tidak steril.

  1. Membatasi kontak dengan penderita hepatitis

Membatasi kontak atau bahkan menhindari kontak pada penderita hepatitis perlu dilakukan terutama pada penderita hepatitis B, C dan D untuk mecegah penularan yang disebabkan kontak langsung. Jika harus melakukan kontak pastikan menggunakan sarung tangan, dan baju pelindung, serta melakukan personal hygiene seperti menjaga diri dengan melakukan cuci tangan.

  1. Tidak menggunakan alat kebersihan diri bersama orang lain

Berbagi alat kebersihan dengan orang lain bisa meningkatkan resiko penularan terutama hepatitis C. bila darah orang tersebut yang kita tidak ketahui mempunyai riwayat penyakit tersebut menempel di salah satu alat kebersihan anda, kemungkinan virus dapat masuk dalam tubuh, dan meningkatkan resiko terjangkit hepatitis.

Dalam upaya menurunkan resiko penularan penyakit hepatitis, memperbaiki pola makan dan kebiasaan makan sangat membantu tubuh dalam mencegah resiko penularan

Lantas, makanan apa saja yang baik dan bergizi untuk konsumsi dalam upaya pencegahan penularan penyakit hepatitis ?

Organ hati merupakan salah satu organ yang berfungsi sebagai organ detoksifikasi dan mempertahankan zat gizi untuk fungsi metabolisme tubuh.

 

Berikut jenis bahan makanan yang baik dikonsumsi dalam upaya pencegahan penularan penyakit hepatitis :

  1. Buah dan sayuran

Sebagai salah satu makanan sumber vitamin dan mineral. sayur dan buah juga mengandung antioksidan yang cukup tinggi dalam membantu organ hati pada proses metabolisme dan detoksifikasi, seperti kandungan kalium, beta karoten, vitamin C dan asam folat pada sayur dan buah. Mengkonsumsi sayur dan buah juga secara langsung dapat mengontrol profil lipid dan asam lemak dalam hati sehingga tidak memperberat organ hati dalam proses metabolisme lemak.

  1. Lemak baik

Lemak baik yang dimaksud disini ialah asam lemak tak jenuh seperti pada minyak zaitun dan MCT yang terdapat pada minyak kelapa.

  1. Sumber protein hewani dan nabati

Protein berfungsi sebagai zat pembangun, regenerasi sel dan juga sebagai bahan dasar antibodi, protein juga sebagai bahan dasar pembentukan albumin (protein yang dihasilkan oleh organ hati). Telur, ikan, ayam tanpa kulit dan daging tak berlemak dianjurkan bagi mencegah terjadinya hepatitis. Kedelai, tempe dan tahu juga dianjurkan dari golongan protein nabati.

  1. Bahan penyegar

Seperti Cengkeh, kayu manis, kunyit dan daun mint yang mengandung tinggi antioksidan.

Sedangkan jenis bahan makanan yang sebaiknya dibatasi dalam upaya pencegahan penularan penyakit hepatitis adalah.

  1. Bahan makanan yang mengandung gas seperti buah nangka, cempedak, durian. kol. sawi, lobak, daun singkong dan kembang kol dari sayuran yang ber gas. serta ubi, tape ketan dan singkong dari golongan sumber karbohidrat.
  2. Bahan makanan yang diolah dengan cara digoreng, dengan santan, margarin, mentega serta kelapa
  3. Minuman yang mengandung alkohol, soda dan bergas seperti bear, wisky, coca cola dll

Kontributor : Dio Fadhlillah (Mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien Universitas Esa Unggul)


 

Sumber Rujukan :

  • Escott-Stump Sylvia. Nutrition Diagnosis Related Care. 7th ed. Lippincott Williams & Wilkins; 2012.
  • Suharyati S, Hartati S, Kresnawan T, Sunarti S, Hudayani F, Darmarini F, eds. Penuntun Diet Dan Terapi Gizi. 4th ed. EGC; 2019.
  • Freedman ND, Everhart JE, Lindsay KL, et al. Coffee intake is associated with lower rates of liver disease progression in chronic hepatitis C. Hepatology. Published online July 13, 2009:1360-1369. Doi: 10.1002/hep.23162
  • Siregar, Fazidah Aguslina. Hepatitis B ditinjau dari Kesehatan Masyarakat dan Upaya Pencegahan. FKM USU. Jurnal online
  • Disease Outbreak News; Multi-Country – Acute, severe hepatitis of unknown origin in children. 23 April 2022.
  • Kementerian Kesehatan RI. Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik. 18- 23 Mei 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *