BPJS Kesehatan, Berikan Apresiasi Kepada Fasyankes yang Berkomitmen Layani Peserta JKN

0
Screenshot (308)
Berbagi Informasi :

Jakarta – BPJS Kesehatan memberikan apresiasi kepada sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) yang paling berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang bermutu bagi peserta JKN-KIS. Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang Pertemuan Nasional (Pernas) Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2022, Rabu (19/10).
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyampaikan saat ini sudah ada 23.518 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 2.582 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan/Rumah Sakit (FKRTL/RS) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Faskes tersebut, terang Ghufron, mendukung 246,46 juta jiwa atau lebih kurang 89,35% penduduk Indonesia terjamin pembiayaan kesehatannya melalui Program JKN per Oktober 2022.

“Dengan tingginya angka pemanfaatan pelayanan kesehatan tentunya harus didukung oleh mutu fasilitas kesehatan yang baik, diantaranya melalui akreditasi fasilitas kesehatan baik FKTP maupun FKRTL/RS. Dengan akreditasi, dilengkapi dengan credentialing dan re-credentialing harapannya akan diperoleh standar layanan Kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien,” ungkap Ghufron dalam sambutannya pada Pernas Faskes BPJS Kesehatan Tahun 2022, Rabu (19/10/2022).

Dalam Pernas kali ini, BPJS Kesehatan menganugerahkan penghargaan kepada rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga tenaga medis yang dinilai berkomitmen dalam memberikan pelayanan kepada peserta Program JKN-KIS. Adapun kategorinya adalah sebagai berikut:

Kategori Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

1. Puskesmas: Puskesmas Padaherang, Kab. Pangandaran

2. Klinik Pratama: Klinik Restu Ibu, Kota Palembang

3. Praktik Perorangan: Dr. Widia Trisusanty, Kota Palembang

4. Dokter Gigi: Drg. Pramono Rendro Pangarso, Kab. Pelalawan

5. RS D Pratama: RS Liung Paduli, Kab. Kepulauan Sangihe

Kategori Rumah Sakit

1. RS Kelas A: RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

2. RS Kelas B: RSUD Taman Husada, Kota Bontang

3. RS Kelas C: RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang

4. RS Kelas D: RS Keluarga Sehat Tayu, Pati

Kategori Khusus Khusus FKTP Penerima Penghargaan Khusus

1. FKTP Penerima Penghargaan Khusus: Dr. Kamelia Busran, Kota Jayapura

2. FKRTL Penerima Penghargaan Khusus: RS Bhayangkara Tantui, Ambon

“Penyelenggaraan Pertemuan Nasional Manajemen Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan tahun 2022 ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen mutu pelayanan fasilitas kesehatan dengan tidak mendiskriminasi peserta BPJS, sehingga sustainabilitas program JKN di Indonesia dapat tercapai dan bisa menjamin aksesibilitas, kualitas seluruh rakyat Indonesia terhadap kebutuhan dasar di bidang kesehatan,” tutur Ghufron.

Di sisi lain, BPJS Kesehatan terus meningkatkan mutu pelayanan faskes bagi masyarakat. Salah satunya dengan menjamin peserta BPJS Kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan yang tidak diskriminatif.

“Kita nggak sebutkan di mana. Di sebuah rumah sakit, pasien BPJS itu di ruangan yang bawah. Istilahnya bukan ruangan biasa tapi di ground, tidak ada AC-nya, jadi satu dengan parkir, pengap, banyak hal lah. Padahal pasien yang lain nggak,” terangnya.

Ghufron menjelaskan penyebab tindakan diskriminasi tersebut di antaranya kendala pembayaran BPJS Kesehatan dari pihak rumah sakit.

“Ini asumsi kami, BPJS itu bayarnya telat-telat, ngutang. Mereka ngutang di bank, bayarin dulu. Sekarang itu tidak saja kami menjaga cash flow, termasuk kami mendukung kenaikan tarif masih harus di dalam skenario. Bahkan kami memberikan uang muka, jadi belum diverifikasi saja sudah kita bayar kepada rumah sakit sehingga penyebabnya itu dulu bisa kita selesaikan,” paparnya.

Bahkan, sambung Ghufron, rumah sakit dengan kinerja yang baik akan mendapatkan tambahan uang muka.

“Itu tergantung kepada berapa kinerja dari rumah sakit. Kalau bagus sekali kepada peserta BPJS, kita naikkan sampai 60% dari yang dia klaim. Itu baru pertama kali dalam sejarah,” pungkasnya.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Kadir. Hadir pula secara daring Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat, Kementerian Kesehatan RI Rizka Andalucia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *