Kenali “Keping Darah” atau Trombosit, yang Ada Pada Tubuh Kita !

0
Blood,Cells

blood cells

Berbagi Informasi :

Darah mempunyai 3 komponen, yakni sel darah merah yang disebut dengan eritrosit, sel darah putih yang disebut dengan leukosit, dan keping darah atau trombosit. Tiga sel tersebut memiliki usia yang pendek. sehingga generasinya harus terus optimal untuk menjaga total normalnya. Agar kebutuhan jaringan tubuh terpenuhi. keping darah atau disebut juga dengan trombosit adalah komponen kecil dengan diameter  dua hingga empat mikrometer. Trombosit ditemukan di plasma darah yang bersikulasi dan Fragmentasi sumsum tulang yang membentuk trombosit adalah megakaryocytes.

Keping darah atau trombosit memainkan perang penting pada penyusunan gumpalan darah. trombosit biasanya beredar ke segala bagian tubuh lewat sirkulasi darah. Namun, pada hitungan detik pembuluh darah yang rusak, trombosit di tarik ke area itu untuk respons terhadap kolagen yang terpapar pada lapisan subendotenol pembuluh darah. trombosit menempel pada bidang yang rusak serta melepaskan zat-zat seperti serotonin dan histamin yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Tugas lain dari trombosit adalah merubah bentuk dan kualitasnya sesudah pembuluh darah yang rusak diikat.

Susunan tekstur trombosit dibentuk dari membran trombosit yang banyak fosfolipid, di antaranya yakni faktor trombosit tiga, mendorong koagulasi sewaktu hemostasis. Fosfolipid membran berperan untuk permukaan yang saling berhubungan dengan protein plasma yang berfungsi dalam proses pembekuan darah. Sitoplasma trombosit berisi mikrofilamen yang tersusun atas trombostenin, sebuah protein kontraktil yang serupa dengan aktinomiosin.

Aktinomiosin berfungsi untuk kontraksi jaringan otot, dan pada sitoplasmapun ditemukan mikrotubulus yang membentuk kerangka. Susunan tekstur ini terdapat di bawah membran plasma, menyusun susunan tekstur tubular seperti pita melingkar, berupa mikrotubulus pada sel lain. Mikrotubulus serta mikrofibril yang membentuk sitoskeleton trombosit yang berkewajiban untuk menjaga bentuk dan memfasilitasi pelepasan trombosit.

Pada trombosit didapatkan nukleotida, khususnya adenosin difosfat yang disingkat ADP, adenosin trifosfat yang disingkat ATP, serotonin serta butiran alfa dengan kandungan protein spesifik. Butiran padat sangat kecil totalnya serta mengandung adenosin difosfat, adenosin trifosfat, 5-hydroxytryptamine (5-HT) serta kalsium.

Butiran padat yakni kompartemen penyimpanan nukleotida adenin, sintesis prostaglandin ialah bagian integral dari peranan normal trombosit, dan perkiraan terjadi dalam sistem tubulus internal atau sitem tubulus padat. Faktor trombosit empat dan b-tromboglobulin yakni zat yang biasanya cuma bisa ditemukan di trombosit yang sehat.

 

Penyakit Trombosit

  1. Trombositosis adalah situasi ketika terdapat total trombosit dalam darah lebih dari nilai normal, yakni diatas 400.000/mm3. trombositosis umumnya bersifat reaktif akibat jangkitan, inflamasi, serta keganasan.
  2. Trombositopernia yakni penurunan jumlah trombosit darah dibawah normal. total trombosit dibawah 1500.000/mm3. trombositorpenia diakibatkan oleh tidak berhasilnya produksi sumsum tulang. tingginya penghancuran karena antibodi, perdarahan dengan penggantian trombosit yang gagal

Total keping darah atau trombosit bisa ditentukan dengan cara uji total trombosit. Uji ini berguna agar mengetahui berapa total trombosit normal atau tidak ada pada orang dengan penyakit hemostatik dan  perdarahan.

Dua metode yang umumnya digunakan untuk mempelajari jumlah trombosit, termasuk cara langsung serta tidak langsung. Cara langsung dibagi menjadi dua yakni metode pipet thoma dan metode tabung. Metode tabung lurus memiliki kesamaan prinsip kontrol dengan pipet thoma. Hanya saja perbedaanya yakni pengenceran terjadi pada tabung serta mikropipet digunakan untuk membandingan darah dan pengencer. Sel darah yang telah encer di hitung di dalam ruang hitung dengan volume.

Darah kapiler maupun darah vena biasanya digunakan dalam studi hematologi, pengumpulan darah kapiler untuk orang dewasa dapat dilakukan. Darah vena untuk orang dewasa umumnya adalah semua vena seperfisial, tetapi vena median selalu digunakan sebab memiliki lebih banyak perlekatan, sehingga pengambilan sampel lebih mudah.

 

REFERENSI

Khasanah, U. (2016). Perbedaan hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit pada darah vena dan darah kapiler dengan metode tabung Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang, 49. http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/144

 


Kontributor : Rizqina Pebrian Cahyaningsi – Apriyani Riyanti, S.Pd., M.Pd (Prodi Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Binawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *